menggelar kegiatan Istighosah
sebagai bentuk penghormatan kepada R. Kaya Sasana, R. Wiratanu/ Eyang Cikundul atau Raja Gagang pendiri kabupaten Cianjur. Yang bertempat di Maqom keramat dalem Cikundul RT 02/01 Desa cijagang kec Cikalongkulon Cianjur Jum'at 4 Juni 2025
Kegiatan tersebut dihadiri oleh ketua yayasan Majalaya cakara Nusantara, kasi Intel Kejari Angga, Kapolsek Cikalongkulon Danramil Cikalongkulon kepala desa unsur forkompincam, serta masyarakat setempat
Ketua yayasan Majalaya cakara Nusantara Susan mengatakan, pihaknya merasa sangat bersyukur, kendati di hari 10 Muharam masih dapat melakukan kegiatan Istighosah walau secara sederhana dan terbatas.
"Istighosah ini bertujuan untuk memohon pertolongan kepada Allah SWT agar diberi keselamatan, kebaikan, serta kemudahan atas segala permasalahan dalam hidup," katanya.
Susan menjelaskan, manfaat dari Istighosah sama halnya dengan manfaat do’a dan dzikir, karena kajian dalam pengajian istighosah didalamnya ada do’a dan zikir yang dibaca dan dilafadkan bersama-sama.
"Do’a dan zikir, sangat banyak manfaatnya," ungkap susan.
Selain itu Susan menegaskan bahwa tidak akan ada Cianjur bila tidak yang mendirikannya
" Dalam rangka memperingati hari jadi Cianjur, Kami juga mieling dan mepeling dan ini perlu di ingatkan kembali kepada generasi bahwa tidak akan ada Cianjur hari ini kalau tidak ada yang mendirikannya" ungkap susan
Selian itu Susan mengungkap bahwa Raden Cikundul adalah seorang raja gagang
" Kami juga ingin mengangkat bahwa R. Aria wiratanu ini adalah seorang raja Gagang yang mempunyai karakter kepemimpinan yang di percaya oleh kerajaan kerajaan kecil pada saat itu" ungkapnya
Lebih lanjut ketua yayasan Susan mengungkap acara yang baru pertama kali dilakukan atas nama turunan dan trah R. Aria Cikundul
" Acara ini pertama kali kita lakukan atas nama turunan dan trah, juga para penggiat budaya" tutupnya
diketahui, kegiatan tersebut diselenggarakan pada momen peringatan Asyura yaitu hari ke-10 pada bulan Muharram dalam Kalender Hijriyah, yang mana hari itu menjadi terkenal karena bagi kalangan Syi'ah dan sebagian Sufi merupakan hari berkabungnya atas kesyahidan Husain bin Ali, cucu dari Nabi Muhammad Saw pada Pertempuran Karbala tahun 61 H.
Pada kesempatan yang sama,
Vasi Intel Kejari Angga mengatakan
Dalam wujud nilai sejarah keagamaan dan kebudayaan pemerintah harus mendukung lewat strategis daerah
" Kami hadir dari kejaksaan dalam kontek bidang intelijen untuk memitigasi akan adanya AGHT dalam perwujudan nilai sejarah, baik itu agama, kebudayaan, pendidikan yang tentunya jadi konsen bersama dan ini harus di dukung lewat strategis daerah supaya bisa di kelola dengan baik" ungkapnya
" Kami berharap dalam melakukan mitigasi ini jangan sampai ada konplik, di desa dan masyarakat karena ini menjadi rom model yang harus kita lestarikan" tutupnya.
Red
