Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, angkat bicara terkait insiden keracunan massal yang menimpa ratusan siswa di Kecamatan Cipongkor, Bandung Barat, setelah menyantap program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dadan mengungkapkan bahwa dugaan awal penyebab keracunan adalah adanya kesalahan teknis dalam proses memasak dan distribusi makanan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Menurut Dadan, makanan yang dimasak terlalu awal sehingga saat didistribusikan kepada siswa dalam kondisi sudah kurang layak dikonsumsi menjadi penyebab utama. Ia juga menyebut bahwa dapur SPPG mengalami kendala teknis sehingga operasionalnya dihentikan sementara guna menghindari kejadian serupa berulang. Pemeriksaan lebih lanjut pun sedang dilakukan, termasuk pengambilan sampel makanan untuk pengujian di laboratorium kesehatan.
Selain memasak terlalu awal, ada laporan siswa mencium bau tidak sedap saat membuka kotak MBG berbahan stainless steel dan sebagian siswa tidak menghabiskan makanannya. Varian menu yang dikonsumsi para korban meliputi ayam kecap, tahu goreng, sayur-sayuran, dan buah-buahan. Sementara itu, pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat terus memantau kondisi korban yang meliputi gejala mual, muntah, pusing, hingga dalam kasus berat berupa kejang-kejang.
Dadan menegaskan bahwa pihaknya bekerja sama dengan pemerintah daerah dan fasilitas kesehatan setempat untuk menangani para korban dan melakukan investigasi secara menyeluruh agar penyebab keracunan bisa diatasi secepat mungkin. Langkah perbaikan juga telah dilakukan untuk memastikan program MBG kembali aman dan bermanfaat bagi kesehatan anak-anak yang mengikutinya.